1. Pengetahuan
Umum, keterampilan dan perilaku yang berhubungan dengan ilmu sosial, kesmas dan
profesi kesehatan.
Contoh :
·
Jangan melihat hal – hal dan orang jelek
karena akan mempengaruhi wajah bayi.
·
Itu saran yang salah. Wajah bayi
merupakan hasil campuran gen ibu dan ayahnya. Melihat hal jelek apapun tidak
akan membuat bayi anda jelek, memakan balut (emberio bebek yang di rebus )
tidak akan membuat bayi anda berbulu. Begitu juga dengan nongkrong dengan orang
yang bertubuh tinggi, tidak akan membuat bayi menjadi tinggi.
2. Pra
– konsepsi, keluarga berencana, dan ginekologi.
Contoh :
·
Pada masa kehamilan pasien, bidan harus
cekatan dan tanggap untuk melakukan pemeriksaan dan penyuluhan untuk kehamilan
pasien agar bayi terlahir normal dan sehat. Setelah bayi lahir, bidan hendaknya
menjelaskan atau menyarankan tentang cara ber – KB dan juga manfaatnya. Agar pasangan
orang tua bayi dapat mempersiapkan diri
untuk apa yang mereka inginkan nanti sesuai dengan kebutuhan yang mereka punya.
3. Asuhan
konseling selama kehamilan.
Contoh :
·
Bidan memberikan konseling kepada ibu
hamil tentang gizi, agar mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi,
minum yang cukup.Bidan juga harus mampu menjelaskan tanda - tanda bahaya dalam
kehamilan agar ibu hamil tersebut mampu menghadapinya dan juga menerangkan
kebiasaan yang perlu dihindari selama masa kehamilan. Di harapkan bayi yang
terlahir nantinya dengan normal, sehat dan tanpa ada gangguan apapun, baik
secara fisik maupun organ - organ yang
terdapat di dalam tubuh bayi tersebut.
4. Asuhan Selama Persalinan.
Contoh :
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap
terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang bersih
dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Bidan harus
mempunyai kemampuan untuk memberi pelayanan yang bukan hanya memprioritaskan
materi keuangan tetapi pelayanan yang baik, yang mampu mengurangi angka resiko
baik itu masih pada masa kehamilan ataupun keadaan dimana dia sudah akan
menjalani proses persalinan.
Yang mampu
memberi upaya keselamatan atau memberi ketenangan kepada ibu yang akan bersalin
ataupun kepada keluarga yang mendampingi agar proses persalinan lancar dan
tidak terjadi kericuhan ataupun kegelisahan pada kedua belah pihak. Melakukan
tindakan persalinan yang tidak asal-asalan tetapi mencakup hal yang utama untuk
memberi kesalamatan dan kenyaman pada pasien. Memberikan fasilitas yang baik
dan memadai atau mendukung, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Asuhan pada ibu nifas &
Menyusui.
Contoh :
Bidan seharusnya memberi dukungan secara berkesinambungan selama masa
nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan
psikologis selama masa nifas. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui termasuk menganjurkan
untuk memberikan asi eksklusif pada bayi agar mendorong ibu untuk menyusui
bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman termasuk menganjurkan untuk memberikan
asi eksklusif pada bayi agar bayi mendapatkan faedah manfaat asi antara lain
adalah sang bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik mengandung
antibodi asi mengandung komposisi yang tepat mengurangi kejadian karies dentis,
memberikan rasa aman dan nyaman terhadap bayi dan adanya ikatan antara ibu dan
bayi. Terhindar dari alergi dan dapat pula meningkatkan kecerdasan bayi,
membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan
mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu.
Untuk
ibu menyusui mendapatkan manfaat dan faedah antara lain adalah bisa sebagai kontrasepsi,
meningkatkan aspek kesehatan ibu, membantu dalam hal menurunkan berat badan,
dan juga aspek psikologi yang akan memberikan dampak positif kepada para ibu.
Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda
bahaya pada ibu
agar ibu bias siap menghadapinya tanpa harus
panik, menjaga gizi yang baik untuk anak dan juga
bayi, serta mempraktekkan kebersihan yang aman untuk menjaga bayi tetap sehat dan
juga untuk kebaikan bayi dan anak.
Melakukan
manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana
tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas. Memberikan asuhan secara profesional. Asuhan konseling selama
kehamilan.
6.
Asuhan pada bayi baru lahir.
Contoh :
Kondisi
bayi baru lahir akan mengalami kebutuhan nutrisi yang bermutu tinggi, apalagi
dengan kondisi dia yang mudah sekali untuk terkena penyakit.
Tidak
hanya sang ibu yang harus memberikan asupan yang baik atau asuhan yang baik
kepada sang anak, tapi disini peran bidan juga harus bisa memberikan pendekatan
untuk sang ibu atau keluarga agar klien peduli akan perkembangan sang bayi,
apalagi dimasa yang sangat masih belia ini.
7.
Asuhan
pada bayi dan balita.
Contoh :
Bidan yang seharusnya mampu memberikan pelayanan kesehatan pada
bayi dan balita dengan pelayanan kesehatan sesuai standar yang di berikan oleh
tenaga kesehatan sedikitnya 4X selama priode 29 hari sampai dengan 11 bulan
setelah lahir. Dan bidan selalu siap membantu melayani dan menangani setiap
permasalahan bayi dan juga balita serta mampu melakukan tinjauan kepada bayi
dan balita dalam perkembanganya.
8.
Kebidanan
komunitas.
Contoh :
Bidan mampu memberi bimbingan pada suatu komunitas. Baik
komunitas secara menyeluruh dari komunitas masyarakat kecil maupun komunitas
besar. Tujuanya adalah untuk mengembangkan pengetahuan komunitas tersebut
tentang dunia kesehatan. Agar mereka lebih mengerti dan lebih dekat lagi dengan
dunia medis dan tidak terpaku pada dunia paranormal, atau dukun, dsb.
Memberikan penyuluhan pada masyarakat terutama pada masyarakat yang awam pada
dunia kesehatan.
9.
Asuhan
pada wanita/ibu dengan gangguan Reproduksi.
Contoh :
Terkadang banyak ibu-ibu atau wanita mengabaikan keputihan yang
berlebihan, keluhan dalam rahim yang di anggapnya sepele hanya untuk
mementingkan kesehatan keluarga dan anak terutama. Disini pun bidan mampu
melakukan pendekatan kepada ibu-ibu atau wanita agar peduli terhadap
kesehatannya sendiri terutama reproduksi mereka dan hal yang paling umum
terjadi adalah siklus menstruasi maka bidan harus bisa menjelaskan apa
bahayanya dari hal-hal kecil yang sering terabaikan agar mereka lebih peduli
lagi dengan kesehatannya dan memberikan pengobatan yang bermutu tinggi apabila
ada klien yang telah mengalami gangguan-gangguan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar