Senin, 27 April 2015

TUGAS KASUS STANDAR KOMPETENSI


Kasus – kasus Kompetensi  1, 2, dan 3 !!
1.      Pengetahuan Umum, keterampilan dan perilaku yang berhubungan dengan ilmu sosial, kesmas dan profesi kesehatan.
Contoh :
·         Jangan melihat hal – hal dan orang jelek karena akan mempengaruhi wajah bayi.
·         Itu saran yang salah. Wajah bayi merupakan hasil campuran gen ibu dan ayahnya. Melihat hal jelek apapun tidak akan membuat bayi anda jelek, memakan balut (emberio bebek yang di rebus ) tidak akan membuat bayi anda berbulu. Begitu juga dengan nongkrong dengan orang yang bertubuh tinggi, tidak akan membuat bayi menjadi tinggi.

2.      Pra – konsepsi, keluarga berencana, dan ginekologi.
 Contoh :
·         Pada masa kehamilan pasien, bidan harus cekatan dan tanggap untuk melakukan pemeriksaan dan penyuluhan untuk kehamilan pasien agar bayi terlahir normal dan sehat. Setelah bayi lahir, bidan hendaknya menjelaskan atau menyarankan tentang cara ber – KB dan juga manfaatnya. Agar pasangan orang tua bayi dapat mempersiapkan  diri untuk apa yang mereka inginkan nanti sesuai dengan kebutuhan yang mereka punya.

3.      Asuhan konseling selama kehamilan.
Contoh :

·         Bidan memberikan konseling kepada ibu hamil tentang gizi, agar mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum yang cukup.Bidan juga harus mampu menjelaskan tanda - tanda bahaya dalam kehamilan agar ibu hamil tersebut mampu menghadapinya dan juga menerangkan kebiasaan yang perlu dihindari selama masa kehamilan. Di harapkan bayi yang terlahir nantinya dengan normal, sehat dan tanpa ada gangguan apapun, baik secara fisik maupun  organ - organ yang terdapat di dalam tubuh bayi tersebut.


4.     Asuhan Selama Persalinan.
Contoh :
          Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Bidan harus mempunyai kemampuan untuk memberi pelayanan yang bukan hanya memprioritaskan materi keuangan tetapi pelayanan yang baik, yang mampu mengurangi angka resiko baik itu masih pada masa kehamilan ataupun keadaan dimana dia sudah akan menjalani proses  persalinan.
Yang mampu memberi upaya keselamatan atau memberi ketenangan kepada ibu yang akan bersalin ataupun kepada keluarga yang mendampingi agar proses persalinan lancar dan tidak terjadi kericuhan ataupun kegelisahan pada kedua belah pihak. Melakukan tindakan persalinan yang tidak asal-asalan tetapi mencakup hal yang utama untuk memberi kesalamatan dan kenyaman pada pasien. Memberikan fasilitas yang baik dan memadai atau mendukung, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

5.      Asuhan pada ibu nifas & Menyusui.
Contoh :
Bidan seharusnya memberi dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui termasuk menganjurkan untuk memberikan asi eksklusif pada bayi agar mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman termasuk menganjurkan untuk memberikan asi eksklusif pada bayi agar bayi mendapatkan faedah manfaat asi antara lain adalah sang bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik mengandung antibodi asi mengandung komposisi yang tepat mengurangi kejadian karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman terhadap bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi. Terhindar dari alergi dan dapat pula meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu.
Untuk ibu menyusui mendapatkan manfaat dan faedah antara lain adalah bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu, membantu dalam hal menurunkan berat badan, dan juga aspek psikologi yang akan memberikan dampak positif kepada para ibu.
Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu agar ibu bias siap menghadapinya tanpa harus panik, menjaga gizi yang baik untuk anak dan juga bayi, serta mempraktekkan kebersihan yang aman untuk menjaga bayi tetap sehat dan juga untuk kebaikan bayi dan anak.
Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas. Memberikan asuhan secara profesional. Asuhan konseling selama kehamilan.

6.      Asuhan pada bayi baru lahir.
Contoh :
Kondisi bayi baru lahir akan mengalami kebutuhan nutrisi yang bermutu tinggi, apalagi dengan kondisi dia yang mudah sekali untuk terkena penyakit.
Tidak hanya sang ibu yang harus memberikan asupan yang baik atau asuhan yang baik kepada sang anak, tapi disini peran bidan juga harus bisa memberikan pendekatan untuk sang ibu atau keluarga agar klien peduli akan perkembangan sang bayi, apalagi dimasa yang sangat masih belia ini. 

7.      Asuhan pada bayi dan balita.
Contoh :
      Bidan yang seharusnya mampu memberikan pelayanan kesehatan pada bayi dan balita dengan pelayanan kesehatan sesuai standar yang di berikan oleh tenaga kesehatan sedikitnya 4X selama priode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Dan bidan selalu siap membantu melayani dan menangani setiap permasalahan bayi dan juga balita serta mampu melakukan tinjauan kepada bayi dan balita dalam perkembanganya.

8.      Kebidanan komunitas.
Contoh :
      Bidan mampu memberi bimbingan pada suatu komunitas. Baik komunitas secara menyeluruh dari komunitas masyarakat kecil maupun komunitas besar. Tujuanya adalah untuk mengembangkan pengetahuan komunitas tersebut tentang dunia kesehatan. Agar mereka lebih mengerti dan lebih dekat lagi dengan dunia medis dan tidak terpaku pada dunia paranormal, atau dukun, dsb. Memberikan penyuluhan pada masyarakat terutama pada masyarakat yang awam pada dunia kesehatan.

9.      Asuhan pada wanita/ibu dengan gangguan Reproduksi.

Contoh :
      Terkadang banyak ibu-ibu atau wanita mengabaikan keputihan yang berlebihan, keluhan dalam rahim yang di anggapnya sepele hanya untuk mementingkan kesehatan keluarga dan anak terutama. Disini pun bidan mampu melakukan pendekatan kepada ibu-ibu atau wanita agar peduli terhadap kesehatannya sendiri terutama reproduksi mereka dan hal yang paling umum terjadi adalah siklus menstruasi maka bidan harus bisa menjelaskan apa bahayanya dari hal-hal kecil yang sering terabaikan agar mereka lebih peduli lagi dengan kesehatannya dan memberikan pengobatan yang bermutu tinggi apabila ada klien yang telah mengalami gangguan-gangguan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar