Minggu, 26 April 2015

EVIDENCE BASED DALAM ASUHAN KEHAMILAN


          Praktik berabasis bukti dalam kebidanan telah lama dianggap sebagai alat untuk memastikan bahwa perawatan yang berkualitas sudah diberikan.  Praktik berbasis bukti telah meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Praktik berbasisi bukti menjadi cara utama ‘pengaturan klinis’ untuk memperbaiki kualitas perawat kesehatan (Frasser D. M., 2009). Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu melakukan intervensi. Menurut MNH (Maternal Neonatal Health), asuhan yang dikenal dengan antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinannya. Untuk meningkatkan efektifitas asuhan antenatal memahamkan mengenai tujuan asuhan antenatal. Pendekatan resiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah melakukan screening untuk memprediksi factor-faktor risiko untuk memprediksi suatu penyakit. Pendekatan resiko mempunyai prediksi lebih buruk. Padahal setiap wanita hamil mempunyai resiko untuk mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas. Bahkan wanita yang digolongkan dalam resiko rendah bisa saja mengalami komplikasi. Jadi pendekatan resiko bukan merupakan strategi yang efisien ataupun efektif untuk menurunkan angka mortalitas ibu sehingga dianjurkan untuk memberikan kerangka asuhan antenatal yang efektif, meliputi :
1.     Deteksi dini penyakit
2.    Konseling dan promosi kesehatan
3.    Persiapan persalinan
4.    Kesiagaan menghadapi komplikasi (birth preparedness, complication readiness).

0 komentar:

Posting Komentar