BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemahaman
individu dan masyarakat dalam mengerti ”TEORI REVA RUBIN” sangat minim padahal di zaman yang berkembang
di negara ini sudah cukup banyak perantara untuk menyampaikan informasi. Bagi individu-individu yang mengetahui
dampak ataupun pemahaman tentang petingnya ”TEORI REVA RUBIN” secara menyeluruh
namun tidak memperhatikan langsung konsekuensinya, mereka cenderung acuh tak acuh dan selalu
merasa menyesal ketika mengetahui bahwa pentingnya ”TEORI REVA RUBIN” pada
masa kehamilan.
Banyaknya
masyarakat dan para ibu yang ada di negara ini belum mengetahui dengan jelas
tentang kehamilan, mereka selalu beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan
tidaklah penting untuk melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh ibu
yang sedang hamil. Disini tujuan “TEORI REVA RUBIN” adalah mengidentifikasi
bagaimana seorang wanita dalam pencapaian peran menjadi seorang ibu beserta
intervensi-intervensi
yang memungkinkan menimbulkan efek negatif.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
penerapan Teori Reva Rubin tentang pencapaian peran seorang ibu ?
2. Apa
saja tahapan atau proses pencapaian peran seorang ibu menurut Teori Reva Rubin ?
3. Apa
saja adaptasi psikososial post
partum
dan faktor yang mempengaruhi peran seorang ibu ?
BAB II
Pembahasan
Pengertian Teori Reva
Rubin
Teori
ini membahas tentang pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini
seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau
latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari
peran yang akan di alaminya kelak, sehingga ia mampu beradaptasi dengan
keadaan-keadaan yang dialaminya seperti perubahan-perubahan psikologis dalam
kehamilan hingga setelah persalinan.
Menurut
Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara
lain:
a. Kesejahteraan
ibu dan bayi.
Contoh : Apabila
tidak diterima dimasyarakat, maka tidak ada kesejahtraan bagi ibu dan bayi, karena saling memiliki perasaan yang tidak
nyaman dan tentunya akan bisa mengganggu resiko logis ibu tersebut.
b. Penerimaan
dari masyarakat.
Contoh
: Jika tidak diterima di masyarakat;
Seorang
ibu yang hamil dari luar nikah. Misal, ibu tersebut dulunya bekerja sebagai
wanita penghibur dan anak yang dilahirkannya adalah hasil hal tersebut. Karena
hal tersebut sehingga masyarakat tidak menerimanya.
c. Penentuan
identitas diri mengetahui
tentang arti memberi dan menerima.
Contoh : Seorang ibu memberi
kasih sayang dan cinta terhadap bayinya. Keluarga dan masyarakat lain, hal
tersebut mempengaruhi adanya hubungan timbal balik yaitu masyarakat dan
keluarga bahkan si bayi akan memberi kasih sayang dan cinta.
Perubahan dan Reaksi
Umum
Perubahan
yang umum terjadi pada waktu hamil :
a. Cenderung tergantung
dan membutuhkan peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu.
b. Mampu memperhatikan
perkembangan janinnya.
c. Membutuhkan
sosialisasi.
d. Reaksi umum pada
kehamilan.
Trimester 1 : Merasa bingung harus senang, cemas, dsb (ambivalent), takut,
fantasi, khawatir.
Contoh : Seorang ibu memikirkan kondisi
bayinya apakah fisik bayi tersebut dalam keadaan cacat atau sempurna.
Trimester 2 : Perasaan lebih nyaman, kebutuhanmempelajaritumbuhkembang janin,
pasif, egosentris, keadaan merasa nyaman (self centered).
Contoh : Suami membuat istri
merasa nyaman, memberikan kasih sayang dan menjaga istrinya.
Trimester
3 : Perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, merefleksikan terhadap pengalaman waktu kecil.
Contoh : Ibu merasa
tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan dan perubahan
fisiknya.
Aspek
yang diidentifikasikan dalam peran ibu.
Aspek-aspek
yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran
diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang
dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran
tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
a)
Ideal images : Di dalamnya menyangkut
hal-hal kegiatan yang berkaitan dengan
bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
Contoh
: Ibu
mulai sadar akan perannya sebagai seorang ibu untuk mengasuh dan merawat bayinya.
b)
Self Images : Digunakan oleh wanita
untuk menggambarkan tentang keadaan dirinya. Hal ini terjadi ketika seorang ibu
melihat dirinya terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan (“siapakah aku ?”). Gambaran diri
seorang wanita adalah bagaimana wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian
dari pengalaman dirinya.
Contoh
: Seorang ibu yang baru pertama hamil dia ingin
menjadikan kehamilan pertamanya ini untuk di jadikan sebagai pengalamannya
sendiri.
c)
Body Images : Gambaran tubuh
berhubungan dengan
perubahan fisik dan perubahan-perubahan spesifik
lainnya. Dan perubahan-perubahan
spesifik lainnya yang
terjadi selama kehamilan dan masa setelah melahirkan.
Contoh
: Ibu merasa tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan
dan perubahan fisiknya.
TAHAPAN
Tahapan
Psikososial :
a. Anticipatory stage : Seorang ibu mulai
melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b. Honeymoon stage : ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang
dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang
lain.
c. Plateu stage : Ibu akan mencoba apakah ia
mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu
beberapa minggu sampai ibu
kemudian melanjutkan sendiri perannya.
d. Disengagement : Merupakan tahap
penyelesain latihan peran sudah berakhir.
Depresi post
partum
Banyak ibu mengalami perasaan
“let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman
melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi masalah secara efektif
dalam membesarkan anak.
Umumnya depresi sedang dan dapat
dibatasi 2 pekan kemudian.
Adaptasi
psikososial post partum
:
Konsep
dasarnya peride postpartum menyebabkan stres emosional terhadap ibu baru,
bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat
melahirkan .Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa postpartum
di pengaruhi oleh:1) Respons
dan dukungan dari keluarga dan teman.
1) Respons
dan dukungan dari keluarga dan teman.
2)
Hubungan pengalaman
saat melahirkan terhadap harapan.
Contoh
: Saat pernah mengalami keguguran, kemudian ia berharap agar kondisi
kandungannya dalam keadaan baik dan bisa melahirkan dengan memiliki bayi sesuai
harapannya.
3)
Pengalaman melahirkan
dan membesarkan anak yang lalu.
Contoh
: Pernah melahirkan sebelumnya dan punya pengalaman untuk kehamilan berikutnya.
4)
Pengaruh budaya.
Contoh
: Bila suami membunuh hewan pada saat istri hamil maka nantinya saat kelahiran
bayi tersebut akan menyerupai hewan tersebut.
Periode
diuraikan Rubin dalam 3 fase, taking on, taking in, letting go.
Taking on (tahapan meniru)
Seorang
wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran seorang ibu.
Taking
in (tahap membayangkan)
Seorang
wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya. Introjektion, projection
dan rejection merupakan tahap dimana wanita membedakan model-model
yang sesuai dengan keinginannya.
Letting
go (tahap mengingat)
Wanita
mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini
seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi 3
tahap yaitu :
A. Periode taking in
(hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)
1.
Ibu masih pasif dan
tergantung pada orang lain;
2.
Perhatian ibu tertuju
pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya;
3.
Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirkan;
4. Memerlukan
ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal;
5. Nafsu makan ibu biasanya bertambah
sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan
proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
B.
Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
1)
Ibu
memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan
bayinya.
2)
Ibu
memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan
tubuh.
3)
Ibu
cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
4) Ibu berusaha untuk
menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan
mengganti popok.
C. Periode letting go
1. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan
di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.
2. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam
merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam
kebebasan dan hubungan sosial.
BAB III
KESIMPULAN
Bahwa dalam pembahasan ini peran ibu
sangat di butuhkan terutama pada masa hamil, bersalin dan mengasuh anak di
samping itu ibu juga berperan penting sebagai orang tua bagi anak dan fungsinya
sebagai istri suaminya di dalam suatu keluarga.
SARAN
Sebagai saran dari penulis semoga
setelah membaca makalah ini kita semua dapat mengerti tentang apa yang di
maksud dengan TEORI REVA RUBIN dan para ibu dapat mempersiapkan proses kehamilan
sampai dengan proses persalinan dengan baik dan terencana sehingga dapat
mengurangi angka kematian ibu dan anak. Di anjurkan kepada para ibu yang sedang
hamil di sarankan untuk selalu menjaga kesehatan, pola makan, dan banyak
mengkonsumsi banyak vitamin beserta nutrisi dengan teratur setiap harinya, agar
bayi lahir dengan sehat dan normal.
DAFTAR PUSTAKA
http:/2bakbidk.blogspot.com/2013/03/teori-reva-rubin_1.html?m=1
Tresnawati,
M.Kes, Frisca. 2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2. Jakarta: PT.
Prestasi
Pustakaraya.
Estiwidani,
SST , Dwana , dkk.2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:
Fitramaya.
0 komentar:
Posting Komentar