Cara Mengatasi dan Mencegah Hipotermia di Gunung beserta gejalanya. Hipotermia, salah
satu musuh terbesar bagi para pendaki gunung atau para pecinta alam bebas
bersuhu ekstrim.Hipotermia memang menjadi
ancaman terbesar bila kita mendaki gunung. Perlengkapan yang tidak safety dan apa
adanya, logistik yang minim, fisik yang tidak fit, cuaca buruk adalah hal-hal
yang bisa menimbulkan hipotermia atau kehilangan suhu tubuh.
Hipotermia adalah suatu kondisi
dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu
dingin.[1] Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh
di bawah 35 °C.
Hipotermia sebenarnya bisa diatasi bahkan bisa dicegah bila kita
mengikuti prosedur keselamatan yang benar. Banyak kasus hipotermia di gunung berakibat fatal yaitu meninggal
dunia karena kurang pahamnya pendaki akan cara mengatasinya. Bahkan para
pendaki pemula sering sekali meremehkan gunung yang akan didakinya dengan tidak
membawa peralatan yang memadai seperti pakaian hangat dan sleeping bag.
Hipotermia di gunung bisa terjadi saat pendakian maupun saat istirahat atau
berkemah. Namun kebanyakan kasus hipotermia terjadi saat istirahat dimana tubuh
sedang tidak melakukan aktivitas sehingga tubuh kurang menghasilkan panas
ditambah hal-hal lain yang mendukung proses terjadinya hipotermia tersebut
seperti pakaian yang basah, hujan, perut kosong, dan lain-lain.
Menurut sebagian orang, gejala hipotermia sangat mirip dengan orang yang kesurupan yaitu bicaranya ngelantur/tidak jelas. Berikut gejala-gejala hipotermia :
Hipotermia ringan :
- Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
- Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
- Detak jantung melemah
- Tekanan darah menurun
- Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas.
Hipotermia sedang :
- Detak jantung melemah
- Pernafasan melemah (3-4 kali bernafas dalam 1 menit)
Hipotermia parah :
- Penderita tidak sadarkan diri
- Badan menjadi kaku sekali
- Pernafasan sangat lambat dan hampir tidak kentara
Cara mengatasi :
1. Pastikan pakaian penderita kering. Bila basah ganti dengan yang kering.
2. Berikan minuman hangat dan manis seperti teh hangat atau cokelat hangat agar suhu cepat meningkat.
3. Jangan sampai penderita tidak sadarkan diri, sebisa mungkin penderita dalam keadaan sadar kalau perlu pukul-pukul wajahnya (jangan terlalu keras pastinya)
4. Masukkan penderita dalam sleeping bag, sedangkan teman-teman yang lain membantu memeluknya agar lebih hangat. Dalam keadaan darurat, lepas semua pakaian bagian atas penderita dan peluk penderita dengan erat (orang yang memeluk harus dalam keadaan tidak berpakaian juga, kulit ketemu kulit), hal ini dilakukan agar suhu panas si pemeluk langsung mengalir ke penderita.
5. Buatlah api unggun di sekitar penderita, agar segera mendapat udara panas dari luar.
Cara mencegahnya :
1. Gunakan perlengkapan mendaki gunung sesuai prosedur pendakian seperti jaket gunung, celanaquickdry, sleeping bag, sarung tangan, kaos kaki, logistik yang cukup, dan yang paling penting adalah jas hujan.
2. Jangan menggunakan celana jeans karena akan sulit kering bila terkena air (hujan).
3. Segera ganti bila pakaian telah basah oleh keringat maupun hujan.
4. Bila beristirahat, jangan berdiam diri usahakan berbaur dengan yang lain dengan cara memasak, minum kopi dan lain-lain.
5. Sebelum tidur, pakailah semua perlengkapan dengan benar seperti jaket, kaos kaki, sarung tangan, kalau perlu tidur saling berdempetan agar lebih hangat.
Hipotermia bisa dicegah dan diatasi bila kita lebih peduli pada diri kita. Be smart hiker guys.....
Salam Lestari........
Menurut sebagian orang, gejala hipotermia sangat mirip dengan orang yang kesurupan yaitu bicaranya ngelantur/tidak jelas. Berikut gejala-gejala hipotermia :
Hipotermia ringan :
- Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
- Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
- Detak jantung melemah
- Tekanan darah menurun
- Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas.
Hipotermia sedang :
- Detak jantung melemah
- Pernafasan melemah (3-4 kali bernafas dalam 1 menit)
Hipotermia parah :
- Penderita tidak sadarkan diri
- Badan menjadi kaku sekali
- Pernafasan sangat lambat dan hampir tidak kentara
Cara mengatasi :
1. Pastikan pakaian penderita kering. Bila basah ganti dengan yang kering.
2. Berikan minuman hangat dan manis seperti teh hangat atau cokelat hangat agar suhu cepat meningkat.
3. Jangan sampai penderita tidak sadarkan diri, sebisa mungkin penderita dalam keadaan sadar kalau perlu pukul-pukul wajahnya (jangan terlalu keras pastinya)
4. Masukkan penderita dalam sleeping bag, sedangkan teman-teman yang lain membantu memeluknya agar lebih hangat. Dalam keadaan darurat, lepas semua pakaian bagian atas penderita dan peluk penderita dengan erat (orang yang memeluk harus dalam keadaan tidak berpakaian juga, kulit ketemu kulit), hal ini dilakukan agar suhu panas si pemeluk langsung mengalir ke penderita.
5. Buatlah api unggun di sekitar penderita, agar segera mendapat udara panas dari luar.
Cara mencegahnya :
1. Gunakan perlengkapan mendaki gunung sesuai prosedur pendakian seperti jaket gunung, celanaquickdry, sleeping bag, sarung tangan, kaos kaki, logistik yang cukup, dan yang paling penting adalah jas hujan.
2. Jangan menggunakan celana jeans karena akan sulit kering bila terkena air (hujan).
3. Segera ganti bila pakaian telah basah oleh keringat maupun hujan.
4. Bila beristirahat, jangan berdiam diri usahakan berbaur dengan yang lain dengan cara memasak, minum kopi dan lain-lain.
5. Sebelum tidur, pakailah semua perlengkapan dengan benar seperti jaket, kaos kaki, sarung tangan, kalau perlu tidur saling berdempetan agar lebih hangat.
Hipotermia bisa dicegah dan diatasi bila kita lebih peduli pada diri kita. Be smart hiker guys.....
Salam Lestari........
REFERENSI
http://www.jejaksibolang.com/2014/09/cara-mengatasi-dan-mencegah-hipotermia.html
0 komentar:
Posting Komentar